Wednesday, October 16, 2019

Sindrom Putri Duyung



Kamu tahu, semua wanita ingin hidupnya berakhir bahagia. Happily ever after seperti dalam cerita dongeng. Tapi, apakah mereka tahu, bahwa tidak semua cerita dongeng berakhir bahagia. Ada sebuah cerita, tentang seorang wanita yang mencintai seorang pria dengan sangat mendalam. Namun nyatanya, ia berakhir menjadi buih. Apa kamu tahu kisah itu?

Wanita itu melakukan apa saja demi seorang lelaki yang dicintainya. Ia bahkan rela menukarkan jiwanya demi lelaki itu. Ia memilih kebisuan demi kaki agar bisa melihat lelaki yang di cintainya. Ia rela menjadi bodoh hanya untuk bisa memandang lelaki itu setiap harinya, walau lelaki itu tidak menatapnya dengan cara yang sama seperti cara ia menatapnya.

Hingga suatu ketika, ia tetap memilih untuk menyakiti dirinya sendiri daripada orang yang dicintainya. Ia memilih menjadi buih dan menghilang tiba-tiba dari sisi lelaki itu ketika cintanya tak berbalas. Bukan, bukan tanda bahwa ia menyerah. Tapi itu adalah pilihan terbaik yg bisa dipilihnya. Daripada menyakiti lelaki yg dicintainya. Ia memilih berakhir menjadi buih.

Dan belajar dari kisah itu, akupun sadar bahwa pilihan terbaik yang bisa ku pilih juga pergi. Merelakan dan mengikhlaskan semua perasaan itu dan tetap menyimpannya dalam kebisuan. Hingga perasaan itu akan menjadi buih dan menghilang tiba-tiba.

Sindrom putri duyung, seperti itulah akhirnya kisah cintaku. Berakhir tanpa balasanmu dan menghilang bagai buih...

Aku yang telah lenyap dari sisimu....

#sindrom putri duyung
#esp

Pasuruan, 7 Oktober 2019

0 comments:

Post a Comment

Wednesday, October 16, 2019

Sindrom Putri Duyung

Posted by Kisara's Story at October 16, 2019


Kamu tahu, semua wanita ingin hidupnya berakhir bahagia. Happily ever after seperti dalam cerita dongeng. Tapi, apakah mereka tahu, bahwa tidak semua cerita dongeng berakhir bahagia. Ada sebuah cerita, tentang seorang wanita yang mencintai seorang pria dengan sangat mendalam. Namun nyatanya, ia berakhir menjadi buih. Apa kamu tahu kisah itu?

Wanita itu melakukan apa saja demi seorang lelaki yang dicintainya. Ia bahkan rela menukarkan jiwanya demi lelaki itu. Ia memilih kebisuan demi kaki agar bisa melihat lelaki yang di cintainya. Ia rela menjadi bodoh hanya untuk bisa memandang lelaki itu setiap harinya, walau lelaki itu tidak menatapnya dengan cara yang sama seperti cara ia menatapnya.

Hingga suatu ketika, ia tetap memilih untuk menyakiti dirinya sendiri daripada orang yang dicintainya. Ia memilih menjadi buih dan menghilang tiba-tiba dari sisi lelaki itu ketika cintanya tak berbalas. Bukan, bukan tanda bahwa ia menyerah. Tapi itu adalah pilihan terbaik yg bisa dipilihnya. Daripada menyakiti lelaki yg dicintainya. Ia memilih berakhir menjadi buih.

Dan belajar dari kisah itu, akupun sadar bahwa pilihan terbaik yang bisa ku pilih juga pergi. Merelakan dan mengikhlaskan semua perasaan itu dan tetap menyimpannya dalam kebisuan. Hingga perasaan itu akan menjadi buih dan menghilang tiba-tiba.

Sindrom putri duyung, seperti itulah akhirnya kisah cintaku. Berakhir tanpa balasanmu dan menghilang bagai buih...

Aku yang telah lenyap dari sisimu....

#sindrom putri duyung
#esp

Pasuruan, 7 Oktober 2019

0 comments on "Sindrom Putri Duyung"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang