Membicarakanmu tak kan pernah membuatku kehilangan waktu
Membicarakanmu tak kan pernah membuat aksaraku beku
Entah mengapa hingga saat ini namamu masih saja menghantuiku
Kenangmu masih saja membayangiku
Lantas bagaimana aku bisa berjalan ke masa depan?
Jika kamu masih saja menjadi alasan dalam penantianku
Bening itu jatuh membasahi pipi
Setiap kali teringat akan kenangan-kenangan kita dulu
Kita berkendara di bawah hujan lebat
Berdua, berteduh di sebuah toko kecil pinggir jalan
Dan kamu marah kala itu
Pertama kalinya aku melihatmu marah sepanjang aku mengenalmu
Bukan marah yang meledak-ledak, namun kamu malah diam
Mengabaikan keberadaanku dan asyik dengan duniamu sendiri
Tanpa peduli aku menahan bening yg berkaca-kaca dimataku
Ah...lelaki ini....
Sebegitu tidak inginkah ia menghabiskan hari bersama denganku?
Ah...lelaki ini...
Sebegitu bencinyakah ia padaku?
Atau sebegitu tidak berartinya diriku untuknya?
Ia diam, dan aku hanya bisa mengikuti kediamannya
Sejak kejadian saat itu aku berkata pada diriku
Dia tidak suka denganku, dia membenciku
Dia ingin aku tidak mengganggunya, pintaku adalah neraka untuknya
Jangankan untuk berlama-lama bersamaku
Mengucapkan sepatah katapun enggan ia lakukan sepanjang hari itu
Dia ingin aku pergi selama-lamanya dalam hidupnya
Bahkan mungkin, dia enggan untuk bertemu kembali dg ku di kemudian hari
Bukankah benar begitu?
Atau itu hanya insinuasi dariku terhadapmu?
#insinuasi
#esp
#ditengahhujankalaitu
Pasuruan, 20 Agustus 2019
0 comments:
Post a Comment