Thursday, October 3, 2019

Luka


Seiring waktu berlalu, tanpa kamu sadari
Kamu banyak kehilangan dan kehilangan banyak

Kamu menghilang dengan tiba-tiba
Memutuskan untuk menutup semua akun media sosialmu
Hanya untuk menjaga hatimu agar tidak terluka
Ketika kamu tanpa sengaja melihat dia yang kamu cintai bersanding dengan wanita lainnya

Kamu menutup telingamu rapat-rapat
Enggan untuk mendengar kabar yang akan meruntuhkan pertahanan hatimu
Hingga kamu lupa bahwa kamu telah menutup jalan silaturahmi tiba-tiba
Mengasingkan dirimu dari segala kabar dan cerita seputar teman-temanmu yg telah lama tak bersua

Dan kini kamu hanya bisa menyesal sendirian karena keegoisanmu semata
Kamu kehilangan satu persatu temanmu tanpa kamu tahu
Ada ia yang mempersiapkan pernikahan namun  Tuhan menghentikan takdirnya di dunia
Ada ia yang melahirkan malaikat kecil ke dunia namun harus menghembuskan nafas terakhirnya
Ada ia yang pergi keluar rumah namun tiba-tiba menutup matanya untuk selamanya

Satu hal yang kamu sadari dari semua itu
Bahwa kamu hanya bisa berencana sementara Tuhan adalah penentu takdirnya
Hingga kamu kemudian bertanya pada dirimu sendiri
Bisakah kamu tetap menunggu dia datang menjemputmu
Atau malah ajal yang menjemput lebih dulu?

Ada banyak keegoisan pada dirimu
Hanya untuk menghindari hatimu terluka
Kamu, takut terluka
Dan dari dulu hingga kini ketakutanmu masih sama
Pada satu kata yang kau sebut "luka"
Tanpa pernah kamu menyadarinya 
Bahwa seseorang yang paling dekat denganmu adalah yang paling berpotensi untuk membuatmu terluka

Ketika kamu tersadar, kamu malah menghindar
Dan bukannya menghadapinya
Kamu menutup semua akses orang-orang untuk mendekat
Hanya karena takut kembali pada satu kata itu
"Luka"
Kamu takut orang-orang baru itu akan melukaimu
Sama seperti yang pernah dilakukan oleh seseorang yang sangat berarti bagimu di masa lalu
Namun ia, tak peduli dan memilih pergi

Dan kini yang tersisa hanyalah dirimu sendiri
Meyakinkan diri untuk mampu menghadapi perjalanan hidup walau sendiri
Karena kamu takut, takut untuk meletakkan harapmu pada sebuah ilusi
Sama seperti yang kau lakukan dulu
Ketika kamu meletakkan hatimu pada lelaki itu
Lelaki yang tak pernah peduli betapa berharganya hatimu itu
Dan hanya menganggap kehadiranmu sebagai angin lalu

#luka

#untuk teman2ku yg telah berpulang lebih dulu, ma'af karena terlambat untuk mengucapkan do'a karena kepergianmu, semoga Tuhan menetapkan hatimu dg ketetapan yang benar dan semoga Tuhan memberikan tempat terindah disisi-Nya. Turut berduka cita teman2ku @temanku di smada pas 2008

#semogakamutahusayamasihmenunggu

Pasuruan, 19 Agustus 2019

0 comments:

Post a Comment

Thursday, October 3, 2019

Luka

Posted by Kisara's Story at October 03, 2019

Seiring waktu berlalu, tanpa kamu sadari
Kamu banyak kehilangan dan kehilangan banyak

Kamu menghilang dengan tiba-tiba
Memutuskan untuk menutup semua akun media sosialmu
Hanya untuk menjaga hatimu agar tidak terluka
Ketika kamu tanpa sengaja melihat dia yang kamu cintai bersanding dengan wanita lainnya

Kamu menutup telingamu rapat-rapat
Enggan untuk mendengar kabar yang akan meruntuhkan pertahanan hatimu
Hingga kamu lupa bahwa kamu telah menutup jalan silaturahmi tiba-tiba
Mengasingkan dirimu dari segala kabar dan cerita seputar teman-temanmu yg telah lama tak bersua

Dan kini kamu hanya bisa menyesal sendirian karena keegoisanmu semata
Kamu kehilangan satu persatu temanmu tanpa kamu tahu
Ada ia yang mempersiapkan pernikahan namun  Tuhan menghentikan takdirnya di dunia
Ada ia yang melahirkan malaikat kecil ke dunia namun harus menghembuskan nafas terakhirnya
Ada ia yang pergi keluar rumah namun tiba-tiba menutup matanya untuk selamanya

Satu hal yang kamu sadari dari semua itu
Bahwa kamu hanya bisa berencana sementara Tuhan adalah penentu takdirnya
Hingga kamu kemudian bertanya pada dirimu sendiri
Bisakah kamu tetap menunggu dia datang menjemputmu
Atau malah ajal yang menjemput lebih dulu?

Ada banyak keegoisan pada dirimu
Hanya untuk menghindari hatimu terluka
Kamu, takut terluka
Dan dari dulu hingga kini ketakutanmu masih sama
Pada satu kata yang kau sebut "luka"
Tanpa pernah kamu menyadarinya 
Bahwa seseorang yang paling dekat denganmu adalah yang paling berpotensi untuk membuatmu terluka

Ketika kamu tersadar, kamu malah menghindar
Dan bukannya menghadapinya
Kamu menutup semua akses orang-orang untuk mendekat
Hanya karena takut kembali pada satu kata itu
"Luka"
Kamu takut orang-orang baru itu akan melukaimu
Sama seperti yang pernah dilakukan oleh seseorang yang sangat berarti bagimu di masa lalu
Namun ia, tak peduli dan memilih pergi

Dan kini yang tersisa hanyalah dirimu sendiri
Meyakinkan diri untuk mampu menghadapi perjalanan hidup walau sendiri
Karena kamu takut, takut untuk meletakkan harapmu pada sebuah ilusi
Sama seperti yang kau lakukan dulu
Ketika kamu meletakkan hatimu pada lelaki itu
Lelaki yang tak pernah peduli betapa berharganya hatimu itu
Dan hanya menganggap kehadiranmu sebagai angin lalu

#luka

#untuk teman2ku yg telah berpulang lebih dulu, ma'af karena terlambat untuk mengucapkan do'a karena kepergianmu, semoga Tuhan menetapkan hatimu dg ketetapan yang benar dan semoga Tuhan memberikan tempat terindah disisi-Nya. Turut berduka cita teman2ku @temanku di smada pas 2008

#semogakamutahusayamasihmenunggu

Pasuruan, 19 Agustus 2019

0 comments on "Luka"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang