Apakah kamu tahu rasanya rindu? Sebuah perasaan aneh yang
tiba-tiba muncul, atau sebuah perasaan sesak dan sedih yang kamu rasakan kepada
seseorang yg tak bisa kau temui lagi bukan? Kamu pasti juga merasakannya, meski
aku tak berharap bahwa rindu yang kamu rasa adalah untukku. Tapi, ku akui
dengan jujur bahwa rindu ku adalah untukmu, selalu untuk dan menujumu.
Suatu ketika tiba-tiba rindu hadir membawa bayang wajahmu
tanpa permisi dan mengajakku untuk berjalan ke masa lalu mengenang segala hal
di antara kita yang kini kita sebut sebagai kenangan.
Di suatu waktu yang lain, rindu hadir menjelma suaramu yang
berbisik di telingaku seraya menenangkan dan menguatkanku dari uji yang Tuhan
beri untukku. "Everything gonna be okay," katamu.
Suatu malam rindu menyusup dalam selimutku, menuju alam bawah
sadarku dan menghadirkanmu disana. Iya kamu, seseorang yang realitasnya kini
tengah terpisah 510 mil dariku. Namun disana, jauh di dasar mimpiku kamu hadir
dengan gaya khasmu yang menatapku lamat-lamat seperti kebiasaanmu dulu. Dan
akupun akan berkata
"Jangan menatapku seperti itu," Tapi, kamu tak pernah mengindahkannya dan hanya tetap melakukannya hingga membuat rona merah di pipiku tercetak sempurnah.
"Jangan menatapku seperti itu," Tapi, kamu tak pernah mengindahkannya dan hanya tetap melakukannya hingga membuat rona merah di pipiku tercetak sempurnah.
Dan hari ini, di pagi ini rindu pun mengetukku. Menggerakkan
hati dan pikiranku untuk menunaikan sujud malamku dan merapalkan do'a-do'a
untuk keselamatanmu.
Dengan beginilah aku menjadi tahu bagaimana mengatasi rindu yang maha dasyat itu. Ya, dengan rapalan do'a-do'a kpd sang pemilik hati, begitulah aku memelukmu dari jauh dan merubah rindu menjadi sebuah warna yang baru.
Dengan beginilah aku menjadi tahu bagaimana mengatasi rindu yang maha dasyat itu. Ya, dengan rapalan do'a-do'a kpd sang pemilik hati, begitulah aku memelukmu dari jauh dan merubah rindu menjadi sebuah warna yang baru.
0 comments:
Post a Comment