Kaupernah mengatakan padaku : “Jangan menikah denganku, Fa…,”
Seringkali kau
mengejekku karena aku masih sendiri. Bahkan tak jarang kau meminta aku untuk
mencari pacar agar aku tahu dunia luar, pergi kemanapun dan mengantarku
kemanapun aku ingin. Pernah aku berfikir kenapa kau mengatakan hal itu padaku.
Benarkah itu untuk kebaikanku? Ataukah kau hanya lelah denganku? Lelah menjadi
kaki yang mengantarkanku kemanapun aku pergi.
Kerapkali teman-teman
juga menyuruh hal yang sama seperti yang pernah kau katakan, dan akupun selalu
menjawab :
“Aku tidak mau
pacaran, aku maunya langsung nikah…,”ucapku.
Dan teman-teman kita
pun langsung menyikut lenganmu sembari member kode.
“Ifa maunya langsung
nikah…,” ucap mereka.
Aku merajuk padamu
karena kau sering mengatakan terserah. Dan tiba-tiba saat itu saat kita tengah
mendengar semhas teman kita kau mengatakan padaku :
“Makanya jangan nikah
denganku…,” ucapmu padaku.
Aku tadinya masih
ngambek padamu tiba-tiba menoleh menatapmu sembari mendengar dan mencerna
kata-katamu.
“Aku juga tidak mau
menikah denganmu. Nanti kalau nikah denganmu kalau aku bilang Pa pampers
anaknya habis kau juga akan menjawab terserah. Aku ndak mau, nanti adanya kita
bertengkar terus,” ucapku dengan menoleh ke arahmu.
Kau hanya diam dan
tersenyum kecut menanggapi. Entah apakah kau tersinggung dengan perkataannku
aku tak tahu. Setelah itu yang ada kita hanya saling menyembunyikan hal itu dan
tersenyum simpul sembari kembali mendengarkan persentasi teman kita.
Saat kau memintaku
untuk tidak menikah denganmu apakah itu berarti kau tak mencintaiku ? Benar-benar
tak pernah ada cintamu untukku ? Itulah pikirku dari dulu hingga kini. Selalu
dan selalu saja mencoba menerka perasaanmu sebenarnya untukku.


0 comments:
Post a Comment