Kau bertanya pada orang yang salah. Jika kau
bertanya padaku, aku harus tanya siapa.......?”
Kau menolak ketika aku meminta untuk
kau bonceng saat perpisahan kakak asitenten 2011 waktu itu. Kau memintaku untuk
bareng lelaki lain. Tapi kemudian kau tak punya pilihan lain. Mau memboncengku,
ataukah anak dari kepala Laboratorium kita. Dan kau akhirnya memilih untuk
memboncengku. “Oh, jadi aku pilihan
terakhir nih....,” ucapku menggodamu. Dan kau hanya tersenyum sembari berkata,”
iya...,”
Ketika ku
tanya apa kau tau tempatnya, kau bilang kau tahu kau sudah sering pergi. Kau
tahu jalan pintasnya dan aku pun percaya padamu. Kita saling ngobrol di
sepanjang jalan. Aku mengatakan padamu bahwa ada orang yang melihatiku terus
dari dalam mobilnya ketika kita masih dalam perjalan di atas motor. Kau
mengatakan padaku untuk mengedipkan mata padanya. Aku menolaknya dan ku bilang
padamu bahwa dosaku sangatlah banyak aku ndak mau menambah dosaku lagi. Lalu
kau hanya tertawa.
Beberapa
waktu kita habiskan untuk bercakap-cakap di atas motor. Sampai-sampai kita tak
sadar kalau sudah tersesat. Kau bertanya padaku apakah harus belok kiri atau
kanan? Dan aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku tidak tahu. Aku tak
pernah pergi kemana-mana. Eh, kau malah menceramahiku dan menyuruhku mencari
pacar. “Makanya cari pacar sana biar ada yang nganterin dan ngajak
kemana-mana,” . Kau mengatakan hal itu. Dan aku hanya menjawab seperti
jawabanku semula di awal bahwa dosaku sudah terlalu banyak dan aku ndak mau
untuk berpacaran.
Akhirnya
beberapa menit kemudian teman kita pun menelfon. Mereka menjemput kita untuk
bergegas menuju tempat tujuan. Jatim Park 1, ya itulah tempatnya. Beberapa
menit kemudian akhirnya kita sampai di tempat yang seharusnya. Semua orang
berkumpul dan mengantri di depan loket. Sementara aku denganmu berjalan ke arah
mereka dengan rasa malu. Dosen kita mengejek kita dn mengolok kita “makanya
jangan pacaran aja, kan jadi nyasar....,” sembari nyengir.
Kita berdua
pun hanya tersenyum sembari memeberi sedikit pembelaan. Kau menyalahkanku dan
aku menyalahkanmu kemudian kita pun akhirnya saling tertawa bersama. Tak hanya
itu kita naik berbagai wahana bersama. Saling hai five ketika kita telah
menaiki wahana tornado bersama atau bercakap-cakap sembari menunggu antrian
masuk ke rumah hantu. Masih ingatkah kau?? Ketika kita saling menatap dua orang
pasangan yang mengenakan baju couple itu. Kemudian kau pun bertanya “kita pakek
gituan juga?”. Emang beli dimana baju kembar?” tanyaku kemudian yang tentu saja
dengan gurauan. Kemudian kita pun bergegas masuk ke dalam rumah hantu itu.
Aku berada
di barisan kedua dari belakang sementara kau menempati barisan yang paling
belakang. Tepat di belakangku kau berjalan dan aku memegangi bajumu. Tapi
kemudian tiba-tiba kau jauh waktu itu dan aku meneriaki namamu dan kau hanya
senyum-senyum saja di belakangku. Ketika aku mencari-cari bajumu yang terlepas
dari genggamanku saat berjalan masuk. Usai acara itu kita makan bersama dengan
teman-teman yang lain dan kau duduk tepat di sampingku. Masih terekam
kebersamaan kita oleh kamera kala itu. Dan ada tawa yang terpancar dari wajah
kita yang sudah lusuh karena kelelahan bermain.
Pulangnya
aku memintamu untuk mengantarku pulang sampai tempat kos. Kau duduk di
sampingku di tempat tunggu luar jatimpark. Oramg-orang pada meledek kita tapi
kita hanya tidak menghiraukannya dan tetap kembali pada pembicaraan kita.
Kemudian kau menanggapi tanyaku. “Gak mau, ku antar sampai masjid saja,
bukankah tadi kita bertemu di masjid?” katamu yang tentu saja dengan canda.
Beberapa menit kemudian kau pun menjawab iya ketika melihat wajahku mulai
cemberut.
Hari itu adalah
hari yang indah. Meski dengan lelah kita masih bisa bercanda. Tanpa ada
perasaan sedikitpun dalam diri kita. Kita bisa bercanda dengan lepas kala itu.
Andai bisa kembali aku berharap bisa kembali pada kisah itu dimana kita tidak
saling menyimpan rasa dalam hati dan tidak saling menyakiti.


0 comments:
Post a Comment