Wednesday, July 11, 2018

Kita Pernah Tersesat Bersama




Kau bertanya pada orang yang salah. Jika kau bertanya padaku, aku harus tanya siapa.......?”
            Kau menolak ketika aku meminta untuk kau bonceng saat perpisahan kakak asitenten 2011 waktu itu. Kau memintaku untuk bareng lelaki lain. Tapi kemudian kau tak punya pilihan lain. Mau memboncengku, ataukah anak dari kepala Laboratorium kita. Dan kau akhirnya memilih untuk memboncengku.  “Oh, jadi aku pilihan terakhir nih....,” ucapku menggodamu. Dan kau hanya tersenyum sembari berkata,” iya...,”
Ketika ku tanya apa kau tau tempatnya, kau bilang kau tahu kau sudah sering pergi. Kau tahu jalan pintasnya dan aku pun percaya padamu. Kita saling ngobrol di sepanjang jalan. Aku mengatakan padamu bahwa ada orang yang melihatiku terus dari dalam mobilnya ketika kita masih dalam perjalan di atas motor. Kau mengatakan padaku untuk mengedipkan mata padanya. Aku menolaknya dan ku bilang padamu bahwa dosaku sangatlah banyak aku ndak mau menambah dosaku lagi. Lalu kau hanya tertawa.
Beberapa waktu kita habiskan untuk bercakap-cakap di atas motor. Sampai-sampai kita tak sadar kalau sudah tersesat. Kau bertanya padaku apakah harus belok kiri atau kanan? Dan aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku tidak tahu. Aku tak pernah pergi kemana-mana. Eh, kau malah menceramahiku dan menyuruhku mencari pacar. “Makanya cari pacar sana biar ada yang nganterin dan ngajak kemana-mana,” . Kau mengatakan hal itu. Dan aku hanya menjawab seperti jawabanku semula di awal bahwa dosaku sudah terlalu banyak dan aku ndak mau untuk berpacaran.
Akhirnya beberapa menit kemudian teman kita pun menelfon. Mereka menjemput kita untuk bergegas menuju tempat tujuan. Jatim Park 1, ya itulah tempatnya. Beberapa menit kemudian akhirnya kita sampai di tempat yang seharusnya. Semua orang berkumpul dan mengantri di depan loket. Sementara aku denganmu berjalan ke arah mereka dengan rasa malu. Dosen kita mengejek kita dn mengolok kita “makanya jangan pacaran aja, kan jadi nyasar....,” sembari nyengir.
Kita berdua pun hanya tersenyum sembari memeberi sedikit pembelaan. Kau menyalahkanku dan aku menyalahkanmu kemudian kita pun akhirnya saling tertawa bersama. Tak hanya itu kita naik berbagai wahana bersama. Saling hai five ketika kita telah menaiki wahana tornado bersama atau bercakap-cakap sembari menunggu antrian masuk ke rumah hantu. Masih ingatkah kau?? Ketika kita saling menatap dua orang pasangan yang mengenakan baju couple itu. Kemudian kau pun bertanya “kita pakek gituan juga?”. Emang beli dimana baju kembar?” tanyaku kemudian yang tentu saja dengan gurauan. Kemudian kita pun bergegas masuk ke dalam rumah hantu itu.
Aku berada di barisan kedua dari belakang sementara kau menempati barisan yang paling belakang. Tepat di belakangku kau berjalan dan aku memegangi bajumu. Tapi kemudian tiba-tiba kau jauh waktu itu dan aku meneriaki namamu dan kau hanya senyum-senyum saja di belakangku. Ketika aku mencari-cari bajumu yang terlepas dari genggamanku saat berjalan masuk. Usai acara itu kita makan bersama dengan teman-teman yang lain dan kau duduk tepat di sampingku. Masih terekam kebersamaan kita oleh kamera kala itu. Dan ada tawa yang terpancar dari wajah kita yang sudah lusuh karena kelelahan bermain.
Pulangnya aku memintamu untuk mengantarku pulang sampai tempat kos. Kau duduk di sampingku di tempat tunggu luar jatimpark. Oramg-orang pada meledek kita tapi kita hanya tidak menghiraukannya dan tetap kembali pada pembicaraan kita. Kemudian kau menanggapi tanyaku. “Gak mau, ku antar sampai masjid saja, bukankah tadi kita bertemu di masjid?” katamu yang tentu saja dengan canda. Beberapa menit kemudian kau pun menjawab iya ketika melihat wajahku mulai cemberut.
Hari itu adalah hari yang indah. Meski dengan lelah kita masih bisa bercanda. Tanpa ada perasaan sedikitpun dalam diri kita. Kita bisa bercanda dengan lepas kala itu. Andai bisa kembali aku berharap bisa kembali pada kisah itu dimana kita tidak saling menyimpan rasa dalam hati dan tidak saling menyakiti.



0 comments:

Post a Comment

Wednesday, July 11, 2018

Kita Pernah Tersesat Bersama

Posted by Kisara's Story at July 11, 2018



Kau bertanya pada orang yang salah. Jika kau bertanya padaku, aku harus tanya siapa.......?”
            Kau menolak ketika aku meminta untuk kau bonceng saat perpisahan kakak asitenten 2011 waktu itu. Kau memintaku untuk bareng lelaki lain. Tapi kemudian kau tak punya pilihan lain. Mau memboncengku, ataukah anak dari kepala Laboratorium kita. Dan kau akhirnya memilih untuk memboncengku.  “Oh, jadi aku pilihan terakhir nih....,” ucapku menggodamu. Dan kau hanya tersenyum sembari berkata,” iya...,”
Ketika ku tanya apa kau tau tempatnya, kau bilang kau tahu kau sudah sering pergi. Kau tahu jalan pintasnya dan aku pun percaya padamu. Kita saling ngobrol di sepanjang jalan. Aku mengatakan padamu bahwa ada orang yang melihatiku terus dari dalam mobilnya ketika kita masih dalam perjalan di atas motor. Kau mengatakan padaku untuk mengedipkan mata padanya. Aku menolaknya dan ku bilang padamu bahwa dosaku sangatlah banyak aku ndak mau menambah dosaku lagi. Lalu kau hanya tertawa.
Beberapa waktu kita habiskan untuk bercakap-cakap di atas motor. Sampai-sampai kita tak sadar kalau sudah tersesat. Kau bertanya padaku apakah harus belok kiri atau kanan? Dan aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa aku tidak tahu. Aku tak pernah pergi kemana-mana. Eh, kau malah menceramahiku dan menyuruhku mencari pacar. “Makanya cari pacar sana biar ada yang nganterin dan ngajak kemana-mana,” . Kau mengatakan hal itu. Dan aku hanya menjawab seperti jawabanku semula di awal bahwa dosaku sudah terlalu banyak dan aku ndak mau untuk berpacaran.
Akhirnya beberapa menit kemudian teman kita pun menelfon. Mereka menjemput kita untuk bergegas menuju tempat tujuan. Jatim Park 1, ya itulah tempatnya. Beberapa menit kemudian akhirnya kita sampai di tempat yang seharusnya. Semua orang berkumpul dan mengantri di depan loket. Sementara aku denganmu berjalan ke arah mereka dengan rasa malu. Dosen kita mengejek kita dn mengolok kita “makanya jangan pacaran aja, kan jadi nyasar....,” sembari nyengir.
Kita berdua pun hanya tersenyum sembari memeberi sedikit pembelaan. Kau menyalahkanku dan aku menyalahkanmu kemudian kita pun akhirnya saling tertawa bersama. Tak hanya itu kita naik berbagai wahana bersama. Saling hai five ketika kita telah menaiki wahana tornado bersama atau bercakap-cakap sembari menunggu antrian masuk ke rumah hantu. Masih ingatkah kau?? Ketika kita saling menatap dua orang pasangan yang mengenakan baju couple itu. Kemudian kau pun bertanya “kita pakek gituan juga?”. Emang beli dimana baju kembar?” tanyaku kemudian yang tentu saja dengan gurauan. Kemudian kita pun bergegas masuk ke dalam rumah hantu itu.
Aku berada di barisan kedua dari belakang sementara kau menempati barisan yang paling belakang. Tepat di belakangku kau berjalan dan aku memegangi bajumu. Tapi kemudian tiba-tiba kau jauh waktu itu dan aku meneriaki namamu dan kau hanya senyum-senyum saja di belakangku. Ketika aku mencari-cari bajumu yang terlepas dari genggamanku saat berjalan masuk. Usai acara itu kita makan bersama dengan teman-teman yang lain dan kau duduk tepat di sampingku. Masih terekam kebersamaan kita oleh kamera kala itu. Dan ada tawa yang terpancar dari wajah kita yang sudah lusuh karena kelelahan bermain.
Pulangnya aku memintamu untuk mengantarku pulang sampai tempat kos. Kau duduk di sampingku di tempat tunggu luar jatimpark. Oramg-orang pada meledek kita tapi kita hanya tidak menghiraukannya dan tetap kembali pada pembicaraan kita. Kemudian kau menanggapi tanyaku. “Gak mau, ku antar sampai masjid saja, bukankah tadi kita bertemu di masjid?” katamu yang tentu saja dengan canda. Beberapa menit kemudian kau pun menjawab iya ketika melihat wajahku mulai cemberut.
Hari itu adalah hari yang indah. Meski dengan lelah kita masih bisa bercanda. Tanpa ada perasaan sedikitpun dalam diri kita. Kita bisa bercanda dengan lepas kala itu. Andai bisa kembali aku berharap bisa kembali pada kisah itu dimana kita tidak saling menyimpan rasa dalam hati dan tidak saling menyakiti.



0 comments on "Kita Pernah Tersesat Bersama"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang