Kau pernah meminta aku untuk membencimu, apa kau ingat??
Kala itu kita tengah
duduk di bangku dosen berdua. Memandang ke wajah siswa siswi yang tengah sibuk
dengan tugas praktikum mereka. Kita membuka percakapan kecil untuk mengusir
kebosanan saat itu dan tentu saja kita bisa melakukannya dengan rileks karena
tidak ada instruktur yang hadir untuk mengajar praktikum ditengah-tengah kita.
Kita sering beradu
argument, perang mulut tanpa pernah mau mengalah satu sama lainnya. Namun
kemudian kita akan baikan meski tak bertahan lama. Pertanyaanmu yang tiba-tiba
itulah yang membuatlu terkejut. Entah aku salah dengar atau apa tapi pertanyaan
dan pernyataan itu melekat dalam ingatanku.
“Fa, apa kau
membenciku?”tanyamu tiba-tiba hingga membuat aku terlonjak kaget. Namun aku
berusaha untuk menyembunyikan keterkejutanku itu tanpa menjawab pertanyaanmu.
Hanya memasang wajah mengejekku dan wajah jelekku saja seperti biasa kepadamu.
Dan kaupun hanya senyum sendiri melihatku tanpa meminta jawaban pastiku. Ketika
aku memasang wajah begitu pastilah kau sudah tahu alasannya.
Kemudian kau pun
mengalihkan pandanganku dariku dan berkata “Benci aku fa.., biar nanti kau bisa
suka padaku.” Ucapmu. Entah pernyataan itu adalah permintaan untukku ataukah
aku hanya gumamanmu sendiri aku tak mengerti.
Sebelumnya aku cerita
padamu tentang kebencian yang berubah menjadi cinta. Tentang benciku terhadap
matematika yang kemudian membuatku sangat menyukai pelajaran itu juga tentang
kebencianku untuk tidak mau jadi guru eh sekarang malah suka sekali mengajar
anak-anak seperti yang kulakukan bersamamu saat itu.
Setelah perbincangan
itulah kemudian kau meminta aku untuk membencimu dengan maksud agar suatu hari
nanti aku bisa menyukaimu. Aku tak mengerti saat itu, apakah itu kode yang kau
berikan padaku ? Entahlah, kadang saat kau jatuh cinta kau akan selalu mencari
potongan-potongan kejadian untuk membenarkan dugaanmu, seperti yang aku lakukan
sekarang ketika aku menyadari perasaan itu.


0 comments:
Post a Comment