Malam
ini adalah terakhir denganmu. Terakhir kalinya aku melihatmu, senyummu,
suaramu bahkan mungkin terakhir kalinya juga aku dapat merasakan desah nafasmu.
Perpisahan,,,
malam ini adalah perpisahanku dengamu. Sederhana saja. Kau hanya mengirim pesan
singkat padaku dan menelfonku kemudian selepas kau mengirim pesan untuk
menyuruhku turun.
Singkat, aku kembalikan handphone yang kau
pinjamkan untukku. Dan aku memberikan sebuah hadiah kecil untukmu. Sebuah
qur’an kecil berwarna coklat. Lagi-lagi kau mengejekku ketika aku memintamu
untuk melepaskan kartu SIM dan kartu SD ku. Selepas itu aku hanya bertanya
singkat padamu “kapan kamu pulang” dan kau pun menjawab singkat “besok”.
Hati-hati itu ucapku. Kemudian kita pun saling berucap “terima kasih”.
Hanya kata itu yang saling kita ucapkan
pada perpisahan saat itu. Tak ada kata selamat tinggal ataupun sampai bertemu
kembali. Kami hanya saling berucap satu kata itu saja. Entah mengapa kami yang
biasanya banyak bicara dan saling beradu kata tapi malam itu lidah kita seolah
keluh hingga tak dapat mengucapkan kata yang lain lagi.
Ya, itulah akhirnya, Akhir dari
kebersamaan kita yang selama dua tahun lamanya. “Terima Kasih” itulah kata
akhir bagi kita. Entah suatu saat kami akan bertemu kembali ataukah tidak hanya
takdir yang tahu. Hanya satu do’a yang ku ucap di setiap sujudku. “Tuhanku jika
memang benar dialah yang terbaik untukku, untuk agamaku dan kehidupanku kelak
di akhirat maka dekatkanlah. Namun jika sebaliknya maka palingkanlah aku
darinya dan palingkan pula dia dariku dan pertemukanlah aku dengan yang terbaik
dimanapun kebaikan itu ada. Serta lapangkanlah hatiku untuk mampu menerimanya.
Malang, 24 Juni 2016


0 comments:
Post a Comment