Aku dan kamu tak pernah mencapai mula juga
tak pernah sampai pada kata selesai. Cerita diantara kamu dan aku masih
berlanjut bahkan ketika sudah beberapa minggu ini baik kamu ataupun aku
sama-sama bersembunyi dalam kediaman masing-masing. Kamu tahu kejadian ini
mengingatkanku pada masa lalu. Bedanya dulu baik aku dan kamu bisa bercanda
tanpa batas, namun kini harus ku batasi karena ada orang lain yang sudah
menyinggahi hatimu.
Pagi tiu aku menyapamu. Tapi kau cuek seperti biasa. Ada apa? Kenapa?
Adakah kesalahanku padamu? Aku hanya ingin kembali seperti dulu. Kita tetap berteman
dan bercanda seperti biasanya. Tapi sungguh tak tersirat itu di wajahmu. Kau
tetap diam dan hanya berucap sepatah dua patah kata saja. Aku tak mengerti
dirimu dan aku lelah memahamimu.
Dari pagi beralih siang sikapmu berubah. Kau tiba-tiba nimbrung diantara
pembicaraanku dan teman kita. Otak mesummu mulai beraksi seperti biasa meski ku
tahu itu hanya bercanda. Kemudian ketika pembicaraan beralih pada ejekan bahwa
kau tak sendiri lagi kau bercanda dengan mereka dan mengambil alih teman
ngobrolku. Ketika sampai pada pembicaraan teman kita, kau menatapku seolah aku
tahu ceritamu dengan kekasihmu, seolah aku menceritakan kisah tentangmu.
Padahal aku bercerita tentang temanmu dan teman ku. Tapi kamu menatap tajam
seperti enemy.
Beralih malam pembicaraan membawa kita seolah seperti pertengkaran
dimasa lalu. Kau dan otak mesummu menggodaku dan mengejekku seperti biasa. Kamu
dan aku berantem dan berdebat seperti dulu. Dan kau berkata menyerah dan
berhenti ketika ku bilang sudah. Mata kamu dan aku saling bertemu pada satu
titik. Kamu menatapku seperti biasa tatapan yang tak pernah mau ku terima dan
aku selalu melarangmu melakukan itu. Tapi kau terus melakukannya lagi, lahi dan
lagi.
Aku dan kamu tak pernah mencapai mula. Tak pernah pula sampai pada
selesai. Entah apakah cerita ini masih akan berlanjut atau tidak. Yang jelas
aku sudah sangat lelah mengerti dan memahamimu. Karenanya hingga akhir nanti
aku dan kamu tak akan pernah menjadi kita.
Malang, 24 Maret 2016


0 comments:
Post a Comment