Wednesday, July 11, 2018

Flashback The Sweetest Memory




Aku dan kamu tak pernah mencapai mula juga tak pernah sampai pada kata selesai. Cerita diantara kamu dan aku masih berlanjut bahkan ketika sudah beberapa minggu ini baik kamu ataupun aku sama-sama bersembunyi dalam kediaman masing-masing. Kamu tahu kejadian ini mengingatkanku pada masa lalu. Bedanya dulu baik aku dan kamu bisa bercanda tanpa batas, namun kini harus ku batasi karena ada orang lain yang sudah menyinggahi hatimu.
Pagi tiu aku menyapamu. Tapi kau cuek seperti biasa. Ada apa? Kenapa? Adakah kesalahanku padamu? Aku hanya ingin kembali seperti dulu. Kita tetap berteman dan bercanda seperti biasanya. Tapi sungguh tak tersirat itu di wajahmu. Kau tetap diam dan hanya berucap sepatah dua patah kata saja. Aku tak mengerti dirimu dan aku lelah memahamimu.
Dari pagi beralih siang sikapmu berubah. Kau tiba-tiba nimbrung diantara pembicaraanku dan teman kita. Otak mesummu mulai beraksi seperti biasa meski ku tahu itu hanya bercanda. Kemudian ketika pembicaraan beralih pada ejekan bahwa kau tak sendiri lagi kau bercanda dengan mereka dan mengambil alih teman ngobrolku. Ketika sampai pada pembicaraan teman kita, kau menatapku seolah aku tahu ceritamu dengan kekasihmu, seolah aku menceritakan kisah tentangmu. Padahal aku bercerita tentang temanmu dan teman ku. Tapi kamu menatap tajam seperti enemy.
Beralih malam pembicaraan membawa kita seolah seperti pertengkaran dimasa lalu. Kau dan otak mesummu menggodaku dan mengejekku seperti biasa. Kamu dan aku berantem dan berdebat seperti dulu. Dan kau berkata menyerah dan berhenti ketika ku bilang sudah. Mata kamu dan aku saling bertemu pada satu titik. Kamu menatapku seperti biasa tatapan yang tak pernah mau ku terima dan aku selalu melarangmu melakukan itu. Tapi kau terus melakukannya lagi, lahi dan lagi.
Aku dan kamu tak pernah mencapai mula. Tak pernah pula sampai pada selesai. Entah apakah cerita ini masih akan berlanjut atau tidak. Yang jelas aku sudah sangat lelah mengerti dan memahamimu. Karenanya hingga akhir nanti aku dan kamu tak akan pernah menjadi kita.
Malang, 24 Maret 2016



0 comments:

Post a Comment

Wednesday, July 11, 2018

Flashback The Sweetest Memory

Posted by Kisara's Story at July 11, 2018



Aku dan kamu tak pernah mencapai mula juga tak pernah sampai pada kata selesai. Cerita diantara kamu dan aku masih berlanjut bahkan ketika sudah beberapa minggu ini baik kamu ataupun aku sama-sama bersembunyi dalam kediaman masing-masing. Kamu tahu kejadian ini mengingatkanku pada masa lalu. Bedanya dulu baik aku dan kamu bisa bercanda tanpa batas, namun kini harus ku batasi karena ada orang lain yang sudah menyinggahi hatimu.
Pagi tiu aku menyapamu. Tapi kau cuek seperti biasa. Ada apa? Kenapa? Adakah kesalahanku padamu? Aku hanya ingin kembali seperti dulu. Kita tetap berteman dan bercanda seperti biasanya. Tapi sungguh tak tersirat itu di wajahmu. Kau tetap diam dan hanya berucap sepatah dua patah kata saja. Aku tak mengerti dirimu dan aku lelah memahamimu.
Dari pagi beralih siang sikapmu berubah. Kau tiba-tiba nimbrung diantara pembicaraanku dan teman kita. Otak mesummu mulai beraksi seperti biasa meski ku tahu itu hanya bercanda. Kemudian ketika pembicaraan beralih pada ejekan bahwa kau tak sendiri lagi kau bercanda dengan mereka dan mengambil alih teman ngobrolku. Ketika sampai pada pembicaraan teman kita, kau menatapku seolah aku tahu ceritamu dengan kekasihmu, seolah aku menceritakan kisah tentangmu. Padahal aku bercerita tentang temanmu dan teman ku. Tapi kamu menatap tajam seperti enemy.
Beralih malam pembicaraan membawa kita seolah seperti pertengkaran dimasa lalu. Kau dan otak mesummu menggodaku dan mengejekku seperti biasa. Kamu dan aku berantem dan berdebat seperti dulu. Dan kau berkata menyerah dan berhenti ketika ku bilang sudah. Mata kamu dan aku saling bertemu pada satu titik. Kamu menatapku seperti biasa tatapan yang tak pernah mau ku terima dan aku selalu melarangmu melakukan itu. Tapi kau terus melakukannya lagi, lahi dan lagi.
Aku dan kamu tak pernah mencapai mula. Tak pernah pula sampai pada selesai. Entah apakah cerita ini masih akan berlanjut atau tidak. Yang jelas aku sudah sangat lelah mengerti dan memahamimu. Karenanya hingga akhir nanti aku dan kamu tak akan pernah menjadi kita.
Malang, 24 Maret 2016



0 comments on "Flashback The Sweetest Memory"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang