Wednesday, July 11, 2018

Cinta Dipilih, Bukan Memilih




Baru kusadari. Ternyata memang benar perkataan orang-orang. Bahwa kita tidak bisa memilih untuk cinta. Betapa bencinya kamu terhadapnya, betapa tidak sukanya kau padanya, tapi ketika Tuhan mengatakan : “kamu mencintainya” maka kamu tak akan bisa lari lagi. Tak akan bisa menghindar lagi. Bahkan sebesar apapun usahamu untuk mengingkari perasaan itu. Seberapa banyak lidahmu berbohong untuk itu. Perasaan itu akan selalu ada. Akan tetap ada. Dan tidak bisa dengan mudahnya kau melenyapkannya.
   Itulah kenyataannya. Bahwa akupun tidak bisa memilih tentang cinta. Inginku bukanlah dirimu. Tapi Tuhan berkata lain. Tuhan memilihkanmu untukku. Atau tepatnya kamu dipilihkan Tuhan untuk aku cintai. Meski sebanyak aku berusaha untuk menginginkan itu, namun tetap saja aku tak mampu. Lidahku boleh jadi berkata aku tidak mencintaimu. Tapi hati dan pikiranku tidak pernah bergeming untuk memikirkanmu.
   Aku dipilihkan Tuhan untuk mencintaimu. Kenyataannya memang seperti itu. Dan aku tak bisa menghindar lagi untuk itu. Seharian tak cukup untuk membiarkan air mataku untuk berhenti menetes. Aku takut, aku tak mengerti kenapa harus kamu. Mencintai seseorang yang tidak mencintaimu adalah sesuatu yang berat. Tapi tetap saja aku tidak bisa berhenti dari menuju dirimu.
   Jika cinta bisa memilih maka aku akan membuat pilihanku. Aku tidak akan memilih untuk mencintaimu. Karena hakikat cinta adalah kecenderungan jiwa seseorang dengan pengertian dan pengorbanan. Dimana hal tersebut adalah hal yang tidak akan pernah bisa kamu lakukan untukku. Kamu tidak akan pernah mencoba untuk mengertiku. Terlebih berkorban untukku. Karena jika kau pernah mencoba untuk itu harusnya kamu sudah memahami perasaanku padamu. Kamu akan menungguku untuk benar-benar yakin bahwa aku menyukaimu dan bahkan mencintaimu. Bukan malah pergi meninggalkanku dan memilih untuk kembali kepadanya.
   Aku memang terlambat menyadarinya. Terlambat menyadari jika Tuhan menghadirkanmu untuk ku cintai. Namun, tetap saja meski aku tak terlambat menyadari, aku akan tetap pada keinginanku untuk tidak menyukaimu. Tapi selalu akan kembali pada awal jikalau cintaku memang dipilihkan Tuhan dan aku tak bisa pergi ber;ari dan menghindar.
Malang, 18 Januari 2016










0 comments:

Post a Comment

Wednesday, July 11, 2018

Cinta Dipilih, Bukan Memilih

Posted by Kisara's Story at July 11, 2018



Baru kusadari. Ternyata memang benar perkataan orang-orang. Bahwa kita tidak bisa memilih untuk cinta. Betapa bencinya kamu terhadapnya, betapa tidak sukanya kau padanya, tapi ketika Tuhan mengatakan : “kamu mencintainya” maka kamu tak akan bisa lari lagi. Tak akan bisa menghindar lagi. Bahkan sebesar apapun usahamu untuk mengingkari perasaan itu. Seberapa banyak lidahmu berbohong untuk itu. Perasaan itu akan selalu ada. Akan tetap ada. Dan tidak bisa dengan mudahnya kau melenyapkannya.
   Itulah kenyataannya. Bahwa akupun tidak bisa memilih tentang cinta. Inginku bukanlah dirimu. Tapi Tuhan berkata lain. Tuhan memilihkanmu untukku. Atau tepatnya kamu dipilihkan Tuhan untuk aku cintai. Meski sebanyak aku berusaha untuk menginginkan itu, namun tetap saja aku tak mampu. Lidahku boleh jadi berkata aku tidak mencintaimu. Tapi hati dan pikiranku tidak pernah bergeming untuk memikirkanmu.
   Aku dipilihkan Tuhan untuk mencintaimu. Kenyataannya memang seperti itu. Dan aku tak bisa menghindar lagi untuk itu. Seharian tak cukup untuk membiarkan air mataku untuk berhenti menetes. Aku takut, aku tak mengerti kenapa harus kamu. Mencintai seseorang yang tidak mencintaimu adalah sesuatu yang berat. Tapi tetap saja aku tidak bisa berhenti dari menuju dirimu.
   Jika cinta bisa memilih maka aku akan membuat pilihanku. Aku tidak akan memilih untuk mencintaimu. Karena hakikat cinta adalah kecenderungan jiwa seseorang dengan pengertian dan pengorbanan. Dimana hal tersebut adalah hal yang tidak akan pernah bisa kamu lakukan untukku. Kamu tidak akan pernah mencoba untuk mengertiku. Terlebih berkorban untukku. Karena jika kau pernah mencoba untuk itu harusnya kamu sudah memahami perasaanku padamu. Kamu akan menungguku untuk benar-benar yakin bahwa aku menyukaimu dan bahkan mencintaimu. Bukan malah pergi meninggalkanku dan memilih untuk kembali kepadanya.
   Aku memang terlambat menyadarinya. Terlambat menyadari jika Tuhan menghadirkanmu untuk ku cintai. Namun, tetap saja meski aku tak terlambat menyadari, aku akan tetap pada keinginanku untuk tidak menyukaimu. Tapi selalu akan kembali pada awal jikalau cintaku memang dipilihkan Tuhan dan aku tak bisa pergi ber;ari dan menghindar.
Malang, 18 Januari 2016










0 comments on "Cinta Dipilih, Bukan Memilih"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang