Pernah kita saling berbagi cerita, tentang
masa kecil kita, tentang orang tua kita dan tentang orang-orang yang berada di
sekitar kita. Kita saling membagi semua cerita kecuali satu cerita tentang hati
kita dan orang yang pernah menyinggahinya.
Kau bercerita masa kecilmu, ketika untuk pertama kalinya kau melihat
video-video yang seharusnya ditonton oleh orang dewasa itu. Tapi, bukan
berhenti tapi kau malah ingin melihatnya lagi karena penasaran mu tentang apa
yang bisa membuatmu muntah-muntah itu. Kali kedua kau bercerita tentang mamamu
yang selalu berusaha memberikanmu les agar bisa berbahasa inggris.
Kali ketiga kau dan aku bercerita tentang teman-teman kita. Tentang
dosen yang awalnya kita hormati membuat kita illfeel. Juga kita pernah berbagi
cerita tentang orang tua kita masing-masing. Tentang asal mereka dan dimana
mereka berdua bertemu dan kemudian menikah. Orangtuamu berasal dari
Surabaya-Yogja dan kemudian menikah dan orangtuaku berasal dari
Surabaya-Sidoarjo dan kemudian menikah.
Tak hanya itu, hingga malam semakin larut kita masih bercerita tentang
sejarah orangtua kita. Tentang ayahku dan papamu yang dulunya sama-sama tidak
berpendidikan tinggi tapi mendapat posisi yang baik dipekerjaannya karena
disekolahkan perusahaan. Dan sebagainya.
Kau mungkin terkejut ketika membaca ini. Karena kau akan menyadari
betapa aku masih mengingat setiap detail kenangan di masa lalu. Aku tak akan
lupa semuanya kecuali Tuhan hapuskan ini dari ingatanku. Mungkin ketika kau
membaca setiap catatan di ceritaku ini aku sudah tidak lagi bersamamu. Aku
mungkin sudah pergi ke tempat yang jauh dimana kau tak dapat menyusulku. Aku
berharap semua ceritaku dapat terbaca olehmu karena aku tiada. Meski terlambat
taka pa, setidaknya dengan begitu kau akan tahu jelas bagaimana perasaanku
untukmu.
Pasuruan, 4 November 2016


0 comments:
Post a Comment