Dalam sebuah perjalanan akhirnya aku sadar, kemana kaki ini akan melangkah, dan kemana rasa ini seharusnya bermuara...
Ternyata bagimu, aku hanyalah angin lalu. Ternyata bagimu keberadaanku tak pernah berarti apa-apa untukmu. Ternyata, kita hanyalah dua insan yang sekedar temu tanpa pernah menyatu...
Aku berhenti menunggumu, yang tak akan pernah menyahuti panggilanku. Aku berhenti mengharapkanmu, yang tak akan pernah mampu untuk mengerti. Aku berhenti, mengais cintamu, yang tak pernah bisa kamu balas dengan rasa yang sama.
Aku berhenti, detik ini, untuk melambungkan namamu ke angkasa, karena ku tahu berapa kalipun aku menyerukan nama yang sama dalam do'a, kamu tidak akan pernah sanggup untuk kumiliki.
Sudah cukup bagiku, merenda hari hanya untuk menanti. Sudah cukup bagiku, memeluk gundah hanya untuk mengharapkan sesuatu yang tak pasti. Sudah cukup bagiku, menyakiti hati yang sudah tak memiliki bentuk ini.
Aku tahu, sejak dulu kisah kita telah berhenti pada detik itu. Ketika kita tak lagi berujar kata dan tak pernah lagi menyentuh temu. Tapi berulangkali aku mencoba untuk mengingkari. Kamu dan aku hanya perlu sejenak menyendiri. Sejenak merangkul diam untuk memantapkan hati. Sebelum akhirnya kita memilih akankah kita bersama nanti ataukah kisah kita benar-benar akan terhenti sampai disini.
Namun, tak pernah ada pilihan sejak awal. Sama seperti hatimu yang nyatanya telah termiliki olehnya. Seseorang dulu kamu sebut masa lalu, namun nyatanya ialah pilihan hidupmu. Sementara aku, hanya butiran debu yang tanpa sengaja tertangkap inderamu, tanpa pernah sanggup menyentuh hatimu.
Kini, semua harus ku akhiri. Segala harapan penuh ilusi, harus segera ku paksa berhenti. Begitu pula langkah kakiku, akan kupaksa untuk berhenti melangkah. Juga hatiku, yang harus kurelakan mati, karena ku tahu kamu tak pernah bisa memberi apa yang aku ingini.
Untuk kamu, seseorang yang pernah sangat aku ingini, terima kasih karena pernah menjadi berarti. Meski pada akhirnya hanya dapat meremukkan hati hingga tak lagi memiliki bentuk lagi.
Untuk kamu, seseorang yang mencipta "remuk" dalam diri. Seseorang yang membuat "remuk" hati ini. Dan seseorang yang namanya tak akan pernah sanggup ku ucap lagi. Ku ucap kata "gomenasai", rasaku untukmu harua kuhentikan sampai disini.
#gomenasai
#esp
#sayonara
Pasuruan, 12 Desember 2019
0 comments:
Post a Comment