Thursday, October 3, 2019

Perih



Sudah saatnya bukan? 
Saya harus melepaskan
Semua ketidakpastian akan berdampingan denganmu di masa depan
Jangan berpikir bahwa saya sudah menemukan yg lainnya
Dan melepaskanmu pergi begitu saja
Karena demi Tuhan rasa ini masih tetap sama

Namun, waktu semakin bergerak maju
Tahun berganti tahun dan berlalu
Dan kamu, masih tetap menjadi ketidakpastian dihidupku
Karenanya saya belajar untuk berhenti
Detik ini, kan kupaksa mati cinta yg hanya kumiliki seorang diri

Kan ku kubur harapan bahwa kamulah yg tiba-tiba melpon kala itu
Kan ku kubur angan untuk bisa hidup menua bersamamu
Kan ku kubur inginku untuk bisa bersua kembali denganmu di saat-saat terakhirku nanti
Karena ku tahu, semua itu hanyalah kemustahilan yang hanya bisa menoreh perih

Rasanya tidak mudah, menyesakkan..
Terlebih perih..
Bagai luka yang disiram cuka
Memendam rasa sendirian pada seseorang adalah kesakitan tanpa kasat mata
Hanya dirimu sendiri yang merasakannya
Saya bahkan berkali-kali meyakinkan diri
Bahwa saya kuat, saya terbiasa jatuh cinta seorang diri
Kenapa tidak dengan sekarang??

Saya bisa, melepas kamu pergi
Ya, saya bisa dan harus bisa
Mengubur kamu sebagai kenang bukan kenang-kenangan
Hingga suatu saat nanti saya bisa mengenangmu tanpa kesakitan lagi

Terima kasih untuk kamu yang berhasil menoreh perih

#perih,18919

Pasuruan, 18 September 2019

0 comments:

Post a Comment

Thursday, October 3, 2019

Perih

Posted by Kisara's Story at October 03, 2019


Sudah saatnya bukan? 
Saya harus melepaskan
Semua ketidakpastian akan berdampingan denganmu di masa depan
Jangan berpikir bahwa saya sudah menemukan yg lainnya
Dan melepaskanmu pergi begitu saja
Karena demi Tuhan rasa ini masih tetap sama

Namun, waktu semakin bergerak maju
Tahun berganti tahun dan berlalu
Dan kamu, masih tetap menjadi ketidakpastian dihidupku
Karenanya saya belajar untuk berhenti
Detik ini, kan kupaksa mati cinta yg hanya kumiliki seorang diri

Kan ku kubur harapan bahwa kamulah yg tiba-tiba melpon kala itu
Kan ku kubur angan untuk bisa hidup menua bersamamu
Kan ku kubur inginku untuk bisa bersua kembali denganmu di saat-saat terakhirku nanti
Karena ku tahu, semua itu hanyalah kemustahilan yang hanya bisa menoreh perih

Rasanya tidak mudah, menyesakkan..
Terlebih perih..
Bagai luka yang disiram cuka
Memendam rasa sendirian pada seseorang adalah kesakitan tanpa kasat mata
Hanya dirimu sendiri yang merasakannya
Saya bahkan berkali-kali meyakinkan diri
Bahwa saya kuat, saya terbiasa jatuh cinta seorang diri
Kenapa tidak dengan sekarang??

Saya bisa, melepas kamu pergi
Ya, saya bisa dan harus bisa
Mengubur kamu sebagai kenang bukan kenang-kenangan
Hingga suatu saat nanti saya bisa mengenangmu tanpa kesakitan lagi

Terima kasih untuk kamu yang berhasil menoreh perih

#perih,18919

Pasuruan, 18 September 2019

0 comments on "Perih"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang