Wednesday, December 12, 2018

Iri






Salahkah jika saya merasa iri?
Pada mereka yg berada disekeliling saya yg tertawa bahagia
Pada mereka sahabat-sahabat saya yg bisa menjadi wanita yg sempurnah
Juga pada ia, yg bertemu dg mu lebih dulu dan mendapatkan ketulusanmu?
Ah, lagi-lagi saya merasa iri pada wanita beruntung itu

Yang saya minta hanya sederhana
Kamu, ya kamu...
Tapi, egois bukan jika saya meminta kamu
Padahal kamu meminta dia dan bukannya saya?
Karenanya saya berusaha melepaskan, mengikhlaskan, tp tetap saja masih selalu kamu yang berpusat di hati saya

Jangan dikira saya tidak berjuang selama beberapa tahun ini
Saya berjuang, menghindari kamu, menarik jarak panjang darimu, dan menahan keinginan terbesar saya untuk tahu seperti apa dirimu kini
Tapi, ketika ketakutan masa lalu itu datang bak film yg diputar ulang
Saya menemukan kamu lagi, sebagai satu-satunya tempat dimana saya bisa bersandar sejenak utk membagi cerita
Namun sayangnya, sebelum saya dapat bersandar saya terjatuh lebih dulu
Karena nyatanya Tuhan tak juga mengizinkanku untuk berpijak ke kamu
Atau mungkin, kamu memang bukan pijakan yg seharusnya untukku?
Entahlah...

Di sore hari ini saat semburat jingga mengangkasa di kaki langit
Aku iri, pada ia yang bertemu denganmu lebih dulu dan mendapat ketulusanmu

0 comments:

Post a Comment

Wednesday, December 12, 2018

Iri

Posted by Kisara's Story at December 12, 2018





Salahkah jika saya merasa iri?
Pada mereka yg berada disekeliling saya yg tertawa bahagia
Pada mereka sahabat-sahabat saya yg bisa menjadi wanita yg sempurnah
Juga pada ia, yg bertemu dg mu lebih dulu dan mendapatkan ketulusanmu?
Ah, lagi-lagi saya merasa iri pada wanita beruntung itu

Yang saya minta hanya sederhana
Kamu, ya kamu...
Tapi, egois bukan jika saya meminta kamu
Padahal kamu meminta dia dan bukannya saya?
Karenanya saya berusaha melepaskan, mengikhlaskan, tp tetap saja masih selalu kamu yang berpusat di hati saya

Jangan dikira saya tidak berjuang selama beberapa tahun ini
Saya berjuang, menghindari kamu, menarik jarak panjang darimu, dan menahan keinginan terbesar saya untuk tahu seperti apa dirimu kini
Tapi, ketika ketakutan masa lalu itu datang bak film yg diputar ulang
Saya menemukan kamu lagi, sebagai satu-satunya tempat dimana saya bisa bersandar sejenak utk membagi cerita
Namun sayangnya, sebelum saya dapat bersandar saya terjatuh lebih dulu
Karena nyatanya Tuhan tak juga mengizinkanku untuk berpijak ke kamu
Atau mungkin, kamu memang bukan pijakan yg seharusnya untukku?
Entahlah...

Di sore hari ini saat semburat jingga mengangkasa di kaki langit
Aku iri, pada ia yang bertemu denganmu lebih dulu dan mendapat ketulusanmu

0 comments on "Iri"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang