Terkadang, saya iri pada orang-orang yg bisa dengan mudahnya melupakan
Dan beralih pada hidup baru yg membahagiakan
Sementara saya, masih terpaku pada satu lelaki itu saja
Entah apakah ini bentuk dari setia, ataukah hanya kenaifan semata?
Pernah saya berkata pada diri, bahwa saya juga harus bahagia
Saya juga pantas bahagia seperti yang lainnya
Saya harus beranjak dari luka itu agar segera sembuh
Tapi nyatanya, disaat sepi dan sendiri saya malah mengingat kembali semua kenangan itu
Dan membuat luka yg menoreh menjadi lebih perih
Berkali-kali pula saya memaki diri
Bahwa saya harus sadar, karena kamu sudah memilih untuk pergi
Dan tidak akan kembali lagi
Tapi, hati saya masih menyimpan harap itu
Jika suatu hari nanti kamu akan kembali dg cara yg mengagumkan
Meski nyatanya saya tahu itu hanyalah sebuah angan-angan
Tapi, taukah kamu bahwa angan-angan itulah yg membuat saya mampu bertahan?
Hingga hari ini, hingga detik ini
Ah, akan terlalu banyak tapi ketika kamu menjalani apa yang tidak bisa di jalani
Sama seperti apa yg ada di kepala kecil saya
Ia terlalu abu-abu, hingga semua yg dipikirkannya hanyalah sebuah harapan semu
Pasuruan, 9 Desember 2018
Pasuruan, 9 Desember 2018
0 comments:
Post a Comment