Tuesday, July 17, 2018

Tiga Kuadrat di 2018


Untuk pertama kalinya setelah ratusan hari kulalui, aku baru bisa tidur nyenyak. Bukan karena tempat tidur di kamar hotelnya yang empuk . Tapi, lebih karena untuk pertama kalinya pula kamu hadir dengan sempurnah dalam mimpiku. 

Entah mengapa, bahkan setiap kali aku memejamkan mata, aku meminta pada Tuhan agar kamu di hadirkan dalam mimpiku. Namun, kamu hanya hadir sekilas dan pergi kemudian layaknya debu yang diterbangkan angin. Berbeda hal nya ketika aku disini. 
Di tempat dimana kita pernah menghabiskan hari bersama. Meski tidak dalam ikatan seperti kebanyakan orang biasanya. Tak masalah bagiku, karena pernah mengenal dan menghabiskan hari denganmu, itu indahku Terima kasih pernah ada dan bernafas di tempat ini bersamaku. 
Tiga kuadrat di tahun 2018. Aku menatap langit di kota ini. Dari yang berwarna jingga, hingga berubah menjadi hitam pekat seperti malam ini. Kutatap rembulan separuh dan bintang gemerlap di balik jendela kaca. Meski hanya sejenak, tapi ini membuat bahagia. Seolah hormon endorfin tengah memenuhi seluruh tubuh. 
Aneh bukan?
 Mengingat dan mengenangmu bukan membuatku menangis seperti sebelumnya. Tapi malah membuatku merasa melayang di udara. Dan hanyut dalam euforia masa lalu. 
Aneh bukan? 
Karena nyatanya bahkan hingga detik ini masih saja kamu yang berpengaruh. Tuk merubah segala susana yang tercipta di dalam hati. 
Tiga kuadrat di tahun 2018. Yang akan selalu ku ingat, Aku berada di sini. Di tempat dimana pernah ada jejak kaki kita menapaki kota ini. Di tempat dimana untuk pertama kalinya aku merasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perut karena kamu. 
Pagi menjelang dan aku terbangun dengan senyuman kelegaan. Menghirup udara pagi dan mendengar burung berkicau di dedahanan pohon jalanan. Duduk diam, sementara mobil melaju pergi meninggalkan tempat ini. Meninggalkan kisahku pada tiga kuadrat di tahun 2018.

 3/3/2018 : 3.00 p.m  


0 comments:

Post a Comment

Tuesday, July 17, 2018

Tiga Kuadrat di 2018

Posted by Kisara's Story at July 17, 2018

Untuk pertama kalinya setelah ratusan hari kulalui, aku baru bisa tidur nyenyak. Bukan karena tempat tidur di kamar hotelnya yang empuk . Tapi, lebih karena untuk pertama kalinya pula kamu hadir dengan sempurnah dalam mimpiku. 

Entah mengapa, bahkan setiap kali aku memejamkan mata, aku meminta pada Tuhan agar kamu di hadirkan dalam mimpiku. Namun, kamu hanya hadir sekilas dan pergi kemudian layaknya debu yang diterbangkan angin. Berbeda hal nya ketika aku disini. 
Di tempat dimana kita pernah menghabiskan hari bersama. Meski tidak dalam ikatan seperti kebanyakan orang biasanya. Tak masalah bagiku, karena pernah mengenal dan menghabiskan hari denganmu, itu indahku Terima kasih pernah ada dan bernafas di tempat ini bersamaku. 
Tiga kuadrat di tahun 2018. Aku menatap langit di kota ini. Dari yang berwarna jingga, hingga berubah menjadi hitam pekat seperti malam ini. Kutatap rembulan separuh dan bintang gemerlap di balik jendela kaca. Meski hanya sejenak, tapi ini membuat bahagia. Seolah hormon endorfin tengah memenuhi seluruh tubuh. 
Aneh bukan?
 Mengingat dan mengenangmu bukan membuatku menangis seperti sebelumnya. Tapi malah membuatku merasa melayang di udara. Dan hanyut dalam euforia masa lalu. 
Aneh bukan? 
Karena nyatanya bahkan hingga detik ini masih saja kamu yang berpengaruh. Tuk merubah segala susana yang tercipta di dalam hati. 
Tiga kuadrat di tahun 2018. Yang akan selalu ku ingat, Aku berada di sini. Di tempat dimana pernah ada jejak kaki kita menapaki kota ini. Di tempat dimana untuk pertama kalinya aku merasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perut karena kamu. 
Pagi menjelang dan aku terbangun dengan senyuman kelegaan. Menghirup udara pagi dan mendengar burung berkicau di dedahanan pohon jalanan. Duduk diam, sementara mobil melaju pergi meninggalkan tempat ini. Meninggalkan kisahku pada tiga kuadrat di tahun 2018.

 3/3/2018 : 3.00 p.m  


0 comments on "Tiga Kuadrat di 2018"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang