0
Ada hal yg hingga detik ini masih saja tak dapat ku temukan alasannya. Sungguh ini bukan karena aku masih menaruh harap, karena aku sudah tahu dengan pasti bahwa tak ada yg bisa ku mintai pengharapan kecuali sang pemilik diri kita yg sebenarnya. Ini hanya tentang saat itu, tentang permintaan konyol yang kamu ajukan.
Kala itu kamu menatapku lekat dan tersenyum simpul. Kemudian kamu mengutarakan permintaan konyolmu itu, yg tentu saja membuat mataku seolah ingin keluar karena tidak percaya dengan apa yang kamu ucapkan dalam permintaanmu itu.
“Benci aku….!” ucapmu kala itu.
Aku hanya terdiam tak bergeming sedikitpun dari tempat dudukku. Aku terkejut bukan main dg permintaanmu, hingga aku sampai tak bisa berkata-kata. Di dunia ini, banyak orang berusaha untuk disukai oleh orang lain. Bahkan banyak pula yg melakukan segala cara agar dirinya menjadi disukai, dan tidak di benci oleh orang lain.
Tapi kamu? Ya, kamu.
Hanya kamu seorang yg melemparkan sebuah permintaan konyolmu padaku, dimana itu memintaku untuk membencimu.
Kenapa?
Berulang kali aku mencoba untuk mencari jawabannya, namun yg kutemukan hanyalah jalan buntu. Kamu aneh, pikirku kala itu. Entah apa yg sebenarnya tersimpan dalam hatimu. Sekalipun ku cari berkali-kali aku masih tak mengerti.
Berulang kali aku mencoba untuk mencari jawabannya, namun yg kutemukan hanyalah jalan buntu. Kamu aneh, pikirku kala itu. Entah apa yg sebenarnya tersimpan dalam hatimu. Sekalipun ku cari berkali-kali aku masih tak mengerti.
Hingga akhirnya aku berpasrah pada sebuah pepatah : “Dalamnya hati seseorang, siapa yang tahu.” Kini aku menjadi tahu, bahwa tidak semua hal yg terjadi membutuhkan sebuah alasan atau penjelasan.
Termasuk permintaan konyolmu itu.
Biarlah alasan. & penjelasan itu hanya tersimpan dalam hatimu saja, aku tak apa meski tak mengetahui maksudnya. Karena pada akhirnya, ada atau tidaknya alasan itu, baik kamu dan aku, kita telah menempuh jalan yg berbeda.
Kamu ke kanan, aku ke kiri. Kamu ke utara dan aku ke selatan. Begitulah kita.
@PermintaanKonyol,8/2/2018