Tidak sedikit orang yang bertanya kepadaku perihal bagaimana
sebenarnya perasaanku padamu. Namun aku, hanya bisa diam tanpa berkata-kata.
Tapi, mereka berusaha lebih keras lagi, dan menuntut jawabku atas pertanyaan
yang sama itu. Dan kembali aku pun menjawab dengan jawaban yang sama meski kini
dengan kata-kata "aku tidak tahu". Mungkin mereka tidak akan percaya
dengan jawabanku, mereka akan lebih puas dengan jawaban mereka sendiri bahwa
aku menyimpan perasaan yang lebih terhadapmu.
Apakah kamu pernah disuguhi pertanyaan yang sama denganku?
Jika iya, apa jawabmu?
Aku yakin kamu pasti akan menjawab dengan tatapan mata tajam,
"tidak". Ah tidak, kata yang benar harusnya bukan kata
"tidak", karena aku tahu kamu menjawab seperti itu hanya untuk
menghindari pertanyaan yang datang berikutnya. Benar begitu bukan?
Kamu tahu kenapa aku yakin bahwa jawabmu akan seperti itu?
Semuanya tentu saja karena dari awal sesungguhnya kita memang tidak pernah
berjalan bersama-sama. Kita mungkin berjalan sejajar dan beriringan pada semua
hal, tapi tidak satu hal yaitu perihal hati dan perasaan, kita berjalan dijalan
yang berbeda. Dan kita pun tidak pernah mensejajarkan perasaan kita agar bisa
bersama.
Bukan tidak mau, bukan tidak ingin, lebih tepatnya alasannya
adalah karena kita sama-sama tidak yakin. Tidak yakin bahwa kamu dan aku akan
berhasil menjadi kita. Karenanya baik aku dan kamu hanya bisa berpasrah,
menyerahkan semuanya pada kuasa Tuhan, dan meletakkan keyakinan kepadanya.
"Jika benar bahwa kamu adalah yang terbaik untuku, untuk agamaku dan
kehidupanku kelak di akhirat, maka aku meminta kepada Tuhan untuk didekatkan
denganmu, namun jika sebaliknya maka aku akan meminta pada Tuhan untuk
dijauhkan darimu dan dipertemukan dengan yang terbaik dimanapun kebaikan itu
ada". Tidakkah kamu juga berpikir sama sepertiku? Iya, aku yakin bahwa
sama seperti diriku yang ingin lebih fokus pada perbaikan diri, kamu juga
melakukan hal yang sama bukan? Agar suatu hari nanti Tuhan senantiasa
memantaskan kita satu sama lain serta menuliskan namaku dan namamu di takdir
yang sama.
0 comments:
Post a Comment