Apa yang aku harapkan pada seseorang yang jelas tak pernah menaruh harapan padaku? Mungkin aku yang terlalu bodoh untuk memahami semua kebaikan yang telah kamu beri. Mungkin aku yang terlalu naif untuk mengerti akan semua perhatianmu yang salah ku artikan. Aku terlalu berharap pada sesuatu yang ku sebut cinta. Namun nyatanya hanyalah sebuah fatamorgana semata.
Mengapa aku mencintaimu? Seseorang yang sampai kapan pun tak akan pernah menatapku dengan cara yang sama seperti aku menatapnya. Seseorang yang memiliki cinta di hatinya namun bukan untukku. Tapi, entah mengapa aku masih saja mengharapkanmu. Aku masih saja memeluk erat fatamorgana itu. Walau ku tahu, memilikimu hanyalah sebuah harapan semu.
Sampai kapan aku bertahan dalam situasi seperti ini? Bertahan dalam label persahabatan, lebih menyakitkan daripada menjadi orang asing. Mungkin selamanya rasa ini tak akan pernah sampai ke hati mu. Mungkin pula aku hanya akan memeluk udara kosong. Kamu, hanyalah seseorang yang bersembunyi dalam bayang. Yang akan menghilang bersama terang. Kamu adalah seseorang yang hanya dapat ku miliki dalam angan. Tanpa sempat menjadi kenyataan.
Namun, aku tak pernah sanggup untuk berlari pergi. Karena dalam hatiku aku percaya pada sebuah waktu yang bernama suatu hari nanti. Hari dimana kamu akan menatap kearahku dengan cara yang sama. Hari dimana kamu akan memahami betapa besarnya rasaku yang terpendam. Hari dimana kamu tahu aku mencintaimu dengan penuh keihklasan.
Bolehkah aku menaruh harapan itu? Bolehkah aku meletakkan percayaku pada sebuah fatamorgana yang fana?
Ada sebuah kutipan dari novel yang pernah ku baca bahwa "Saat seseorang berjuang untukmu maka jangan pernah berpikir untuk menghentikannya. Karena, belum tentu ada orang lain yang akan memperjuangkanmu seperti yang orang itu lakukan".
Kamu, seseorang yang berada dalam angan bisakah tidak tenggelam bersama kenang? Kamu, seseorang yang serupa bayang, bisakah tidak menghilang bersama terang? Kamu seseorang yang ku sayang, bisakah biarkan aku tetap berjuang?
Bukan dalam label pertemanan, ataupun persahabatan. Tapi, dalam label percintaan. Antara aku dan kamu yang pada nantinya akan kekal dalam label pernikahan di hadapan Tuhan.
Bolehkah? Bolehkah aku merubah fatamorgana itu menjadi nyata?
#Fatamorgana
#esp
Pasuruan, 18 Oktober 2019
0 comments:
Post a Comment