Wednesday, November 6, 2019

Aku, Kamu dan Langit Biru


Aku pernah berimaji duduk berdua bersamamu di hamparan rumput hijau
Kita bertukar kata, berbagi cerita sembari memandang langit biru
Membiarkan segala perasaan yg ada tetap pada tempatnya
Tidak menggebu, tidak membelengu tetapi mengikhlaskan
Bagaimanapun takdir kita nanti, kita hanya perlu berpasrah pada Tuhan
Jika Ia akan memberikan yang terbaik untuk apapun bentuk hubungan kita nantinya di masa depan

Aku pernah berangan bahwa dimanapun aku dan kamu berada, kita tidak benar-benar terpisah
Kita masih bernaung di bawah langit yang sama
Langit biru yang indah dengan kicauan burung-burung kecil di atas dedahanan pohon
Yang memberi kita kekuatan bahwa seberapa jauh jarak memisahkan kita, Tuhan akan mempertemukan kita kembali
Jika kisah kita diukir oleh-Nya di takdir yang sama

Aku pernah bermimpi bahwa kamu tengah memandang langit biru saat ini
Seperti aku yang tengah memandangnya lewat jendela kaca di dalam sebuah mobil yang melaju
Dan tanpa pernah kita tahu, Tuhan dengan magisnya akan mengantarkan tatapan kita untuk saling bertemu
Pada satu titik dimana langit biru membentang di cakrawala disitulah tatapan kita beradu

Aku pernah berharap di pagi ini sepanjang apapun perjalanan yang ku tempuh di bawah naungan langit biru
Di ujung jalan itu, aku bisa bertemu denganmu
Pertemuan yang tidak di sengaja setelah sekian lama kita terpisah.
Akankah itu nyata? Atau lagi-lagi itu hanya hayalan semata?

Lagi-lagi aku berimaji, 
Aku dan kamu di persatukan Tuhan kembali 
Di bawah naungan langit biru
Sebiru hari ini di perjalanan panjang yg akan ku lalui sampai nanti...

Pasuruan, 31 Oktober 2019

#Aku,Kamu dan Langit Biru
#esp 
#Perjalanan to Jember

0 comments:

Post a Comment

Wednesday, November 6, 2019

Aku, Kamu dan Langit Biru

Posted by Kisara's Story at November 06, 2019

Aku pernah berimaji duduk berdua bersamamu di hamparan rumput hijau
Kita bertukar kata, berbagi cerita sembari memandang langit biru
Membiarkan segala perasaan yg ada tetap pada tempatnya
Tidak menggebu, tidak membelengu tetapi mengikhlaskan
Bagaimanapun takdir kita nanti, kita hanya perlu berpasrah pada Tuhan
Jika Ia akan memberikan yang terbaik untuk apapun bentuk hubungan kita nantinya di masa depan

Aku pernah berangan bahwa dimanapun aku dan kamu berada, kita tidak benar-benar terpisah
Kita masih bernaung di bawah langit yang sama
Langit biru yang indah dengan kicauan burung-burung kecil di atas dedahanan pohon
Yang memberi kita kekuatan bahwa seberapa jauh jarak memisahkan kita, Tuhan akan mempertemukan kita kembali
Jika kisah kita diukir oleh-Nya di takdir yang sama

Aku pernah bermimpi bahwa kamu tengah memandang langit biru saat ini
Seperti aku yang tengah memandangnya lewat jendela kaca di dalam sebuah mobil yang melaju
Dan tanpa pernah kita tahu, Tuhan dengan magisnya akan mengantarkan tatapan kita untuk saling bertemu
Pada satu titik dimana langit biru membentang di cakrawala disitulah tatapan kita beradu

Aku pernah berharap di pagi ini sepanjang apapun perjalanan yang ku tempuh di bawah naungan langit biru
Di ujung jalan itu, aku bisa bertemu denganmu
Pertemuan yang tidak di sengaja setelah sekian lama kita terpisah.
Akankah itu nyata? Atau lagi-lagi itu hanya hayalan semata?

Lagi-lagi aku berimaji, 
Aku dan kamu di persatukan Tuhan kembali 
Di bawah naungan langit biru
Sebiru hari ini di perjalanan panjang yg akan ku lalui sampai nanti...

Pasuruan, 31 Oktober 2019

#Aku,Kamu dan Langit Biru
#esp 
#Perjalanan to Jember

0 comments on "Aku, Kamu dan Langit Biru"

Post a Comment

 

Kisara's Diary Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang