
Kamu tahu rasanya sendiri? Seperti setitik tinta yang jatuh pada secarik kertas putih lusuh tak berdaya. Tak terlihat oleh orang-orang yang berlalu lalang disekitarnya. Terabaikan bagai barang usang di tumpukan rongsojan. Terbuang bak arang yang berubah menjadi abu diperapian.
Kamu tahu rasanya sendiri? Ketika air matamu menetes tanpa permisi. Mengalir tanpa henti. Menuju muara yang tak kamu ketahui karena tak ada pundak yang kan menghalau debitnya. Tak ada tangan asing yang kan mengusap bekasnya. Dan tak kan ada yang mendekapmu tuk menyembunyikannya.
Kamu tahu rasanya sendiri? Berada dalam area luas, namun kamu selalu merasa sesak. Seolah oksigen terhimpit dan tak sampai memenuhi dadamu. Lantas, kamu duduk dan mendekap lututmu di pojok ruangan itu. Berharap seseorang akan datang mengetuk pintu dan menyelamatkanmu yang seolah terpenjara pada ruang sempit di pojok ruangan itu.
Apakah itu yang kamu rasa? Apakah itu sendiri? Tidak..!!! Sendiri adalah ketika kamu tidak mampu dan tidak mau memahami. Ketika hatimu menjauh dari sosok-Nya, "Sang Maha Ada". Pada hakekatnya manusia itu tidak pernah sendiri. Bukankah ketika kita mendekat satu jengkal pada Tuhan maka Tuhan akan mendekati kita sepanjang satu lengan? Ketika kita mendekati Tuhan sepanjang satu lengan, maka Tuhan akan mendekati kita sepanjang satu langkah. Ketika Tuhan mendekati kita sepanjang satu langkah maka Tuhan akan mendekati kita sedekat leher dan kepala kita. Bukankah seperti itu?
Karenanya sendiri itu tidak ada. Sendiri hanya untuk mereka yang tidak mampu memahami bahwa Tuhan itu Maha Ada. Maha Mengetahui Segala. Karenanya sudahi sedihmu yang berpikiran sendiri itu. Hapuskan iri dengkimu melihat mereka yang bersama dalam ikatan tanpa nama. Karena sesungguhnya pacaran itu hanyalah ikatan sementara. Tak ada dalam agama. Jalinlah ikatan yang semestinya dengan ridho-Nya. Jika tidak bisa, maka sudahilah. Mulailah dekatkan dirimu pada-Nya. Percayakan hatimu dalam penjagaan-Nya. Menunggulah ditempatmu yang suci bersama dengan-Nya. Dengan begitu tak kan hinggap kata sendiri lagi dalam hatimu.
Pasuruan, 26 Mei 2017
0 comments:
Post a Comment